Mengatasi Kecemasan Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Menggunakan StoryTelling Dan Terapi Musik
Abstract
Stres ataupun kecemasan sering dialami mahasiswa tingkat akhir khususnya dalam menyusun tugas akhir. Kecemasan pada mahasiswa terjadi karena mahasiswa tidak mampu mengatasi kesulitan yang ditemui, diantaranya adalah proses revisi yang berulang-ulang, kesulitan mendapatkan referensi, lamanya umpan balik dari dosen pembimbing, dan keterbatasan waktu penelitian. Mengatasi dampak yang terjadi akibat masalah kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir yang menyebabkan tidak optimalnya proses akademik dapat dilakukan dengan terapi nonfarmakologis salah satunya dengan storytelling yang dapat mengungkapkan perasaan serta terapi music yang mampu memberikan rasa nyaman pada diri. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efektifitas story telling dan terapi musik terhadap kecemasan mahasiswa tingkat akhir. Metode penelitian kuantitatif quasi experiment design dengan pre dan post without control. Kuesioner yang digunakan menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Sampel pada penelitian terdiri dari 30 mahasiswa dengan kecemasan. Hasil penelitian menunjukan perubahan dari pre dan post setelah dilakukan intervensi, berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai p value < 0,005 yaitu 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh storytelling dan terapi musik terhadap kecemasan mahasiswa tingkat akhir. Kesimpulan dari penelitian bahwa terapi story telling dan terapi musik dapat menurunkan tingkat kecemasan mahasiswa tingkat akhir.